Selasa, 26 Januari 2010

Harapan

Langit masih saja menunggu.
Ternyata hidup selalu penuh dengan pertanyaan,
dengan jawaban yang sering kita ciptakan sendiri.
Ribuan orang berdiri menunaikan harmoni.
Dari apa yang telah mereka yakini,
tentang apa arti memiliki.
Haruskah doa dipanjatkan silih berganti,
bila pada akhirnya semua hanya memikirkan diri sendiri.
Haruskah dunia peduli, apa pedulinya?
Tanggung jawab ada di ujung doa kalian, hei.
Pertaruhkan selayaknya malam mengikhlaskan petang.
Rasakan tiap lafal yang kalian ucap, karena nama adalah doa.
Karena harap adalah mimpi.
Adalah sejengkal tulus beri.