Semuanya harus secara tidak sengaja terlintas.
Intro.
Selalu saja mengenai permasalahan kata kata. Entah disengaja atau tidak.
Tetapi aku suka dirimu di tiap ujung katamu.
Senin, 25 Oktober 2010
Selasa, 21 September 2010
Jumat, 17 September 2010
Satunya
Malam seperti datang tak terkendali. Berangsur menghitam kabut kerak keputihan. Ku akhiri keluhan tentang terik. Tentang kerasnya kota dalam arti penghidupan. Tugas baru saja terselesaikan tapi obrolan baru saja dimulai. Gerakmu dan caramu memainkan kalimat, menyenangkan. Lalu sore dan kini pagi. Aku akan selalu ingat mimpi di ujung genteng rumah bercat putih.
Minggu, 09 Mei 2010
Senin, 26 April 2010
Musim kemarau
Ungu dan sisanya sebagian adalah jingga kemerahan.
Haruskah semuanya terjelaskan bila akhirnya tak pernah terbantahkan.
Langit ternyata lebih suka abu abu tua dan hitam selebihnya.
Di padang luas semuanya terlihat lebih hangat.
Aku tak butuh panjangnya bumi atau muslihat lihai sang alam.
Musim kemarau tiba.
Haruskah semuanya terjelaskan bila akhirnya tak pernah terbantahkan.
Langit ternyata lebih suka abu abu tua dan hitam selebihnya.
Di padang luas semuanya terlihat lebih hangat.
Aku tak butuh panjangnya bumi atau muslihat lihai sang alam.
Musim kemarau tiba.
Kamis, 01 April 2010
Selasa, 26 Januari 2010
Harapan
Langit masih saja menunggu.
Ternyata hidup selalu penuh dengan pertanyaan,
dengan jawaban yang sering kita ciptakan sendiri.
Ribuan orang berdiri menunaikan harmoni.
Dari apa yang telah mereka yakini,
tentang apa arti memiliki.
Haruskah doa dipanjatkan silih berganti,
bila pada akhirnya semua hanya memikirkan diri sendiri.
Haruskah dunia peduli, apa pedulinya?
Tanggung jawab ada di ujung doa kalian, hei.
Pertaruhkan selayaknya malam mengikhlaskan petang.
Rasakan tiap lafal yang kalian ucap, karena nama adalah doa.
Karena harap adalah mimpi.
Adalah sejengkal tulus beri.
Ternyata hidup selalu penuh dengan pertanyaan,
dengan jawaban yang sering kita ciptakan sendiri.
Ribuan orang berdiri menunaikan harmoni.
Dari apa yang telah mereka yakini,
tentang apa arti memiliki.
Haruskah doa dipanjatkan silih berganti,
bila pada akhirnya semua hanya memikirkan diri sendiri.
Haruskah dunia peduli, apa pedulinya?
Tanggung jawab ada di ujung doa kalian, hei.
Pertaruhkan selayaknya malam mengikhlaskan petang.
Rasakan tiap lafal yang kalian ucap, karena nama adalah doa.
Karena harap adalah mimpi.
Adalah sejengkal tulus beri.
Langganan:
Postingan (Atom)